Notification

×

Iklan

Iklan

Misteri Drum Biru Cisadane,Hasil Autopsi Polisi Temukan Bukti Kekerasan Brutal

Selasa, 29 Juli 2025 | 11.08.00 WIB Last Updated 2025-07-29T04:08:54Z

Misteri Drum Biru Cisadane,Hasil Autopsi Polisi Temukan Bukti Kekerasan Brutal
Ilusterasi/Sumber Google

T
ANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID— Kepolisian akhirnya mengungkap hasil autopsi mayat perempuan yang ditemukan membusuk dalam drum biru mengambang di Sungai Cisadane, kawasan Cikokol, Kota Tangerang. Hasilnya mengejutkan: korban mengalami kekerasan fisik berat hampir di seluruh tubuh hingga menyebabkan patah tulang.


Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Raden Muhammad Jauhari, dalam keterangan resminya pada Senin (28/7/2025), mengatakan bahwa jenazah perempuan tersebut diperkirakan sudah meninggal tiga hingga empat hari sebelum ditemukan warga.


“Ada tanda-tanda kekerasan hampir di seluruh tubuh, termasuk patah tulang. Kami juga menemukan barang bukti berupa pakaian korban, sprei, dan drum plastik biru yang digunakan untuk menyimpan tubuh korban,” ungkapnya.


Yang lebih memprihatinkan, korban ditemukan tanpa mengenakan celana dalam dari bagian perut ke bawah, menimbulkan dugaan kuat bahwa kekerasan yang dialami tidak hanya fisik.


Sebelumnya, penemuan drum biru berisi jasad wanita menghebohkan warga sekitar Sungai Cisadane pada Minggu (27/7) siang. Jasad itu pertama kali terlihat oleh seorang pemancing di sekitar Jalan Perintis Kemerdekaan, Cikokol. Saat ditemukan, tubuh korban sudah membusuk dan kulitnya memutih.


Kasie Humas Polres Metro Tangerang Kota, AKP Prapto Lasono, menyebut korban diduga berusia antara 25 hingga 30 tahun. “Identitas korban belum diketahui karena tidak ditemukan kartu atau dokumen apapun. Saat ini kami sedang mencocokkan data fisik dan DNA dengan laporan orang hilang yang masuk,” jelasnya.


Polisi juga masih mendalami penyebab kematian, apakah akibat hantaman benda tumpul atau alat lain. Sejumlah saksi telah dimintai keterangan, dan penyelidikan terus bergulir untuk mengungkap pelaku di balik kasus keji ini.


“Kami minta waktu dan dukungan masyarakat. Semua proses sudah berjalan, dari evakuasi hingga olah TKP,” tutup Prapto.


Red/