Kadis Kesehatan Kabupaten Tangerang dr Hendra Tarmizi MARS
KAB.TANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID – Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang merespons serius sorotan publik terkait dugaan buruknya pelayanan Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Tigaraksa. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, dr. Hendra Tarmizi, MARS, memastikan pihaknya telah mengambil langkah tegas dengan memberikan teguran kepada petugas UGD serta menyiapkan pembenahan prosedur pelayanan.
Melalui pesan singkat pada Rabu (17/12/2025), dr. Hendra mengungkapkan bahwa evaluasi internal telah dilakukan menyusul laporan masyarakat terkait pelayanan IGD.
“Tim UGD sudah kita tegur. Selanjutnya akan dilakukan briefing agar kejadian serupa tidak terulang. Kami terbuka, jika masih ada layanan yang kurang, silakan dilaporkan agar bisa segera diperbaiki,” ujar dr. Hendra.
Menurutnya, pengawasan pelayanan kesehatan tidak cukup hanya melalui laporan administratif, tetapi harus terlihat langsung dalam praktik di lapangan. Oleh karena itu, Dinkes akan memperkuat pemahaman SOP kepada seluruh tenaga kesehatan, khususnya dalam pelayanan gawat darurat.
“Pelayanan IGD tidak boleh terhambat oleh prosedur yang kaku. SOP tetap penting, tapi keselamatan pasien harus menjadi prioritas utama,” tegasnya.
Ia menambahkan, briefing internal akan difokuskan pada kedisiplinan petugas, kecepatan respons, serta empati dalam menangani pasien yang membutuhkan pertolongan segera.
Sementara itu, Bupati Tangerang Moch. Maesyal Rasyid turut menegaskan pentingnya peningkatan kualitas pelayanan di RSUD Tigaraksa. Ia meminta agar SOP pelayanan dipermudah demi memberikan akses yang cepat dan nyaman bagi masyarakat.
“Berikan pelayanan yang responsif, cepat, dan tepat. SOP pelayanan juga harus dipermudah agar masyarakat tidak kesulitan saat membutuhkan layanan kesehatan,” pesan Bupati saat memberikan arahan, Kamis (18/12/2025).
Sebelumnya, kritik tajam datang dari Ketua Umum Poros Tangerang Solid (Portas), Hilman Santosa, yang menilai pelayanan IGD RSUD Tigaraksa terlalu berorientasi pada administrasi.
“Yang terlihat darurat di IGD sekarang bukan pasiennya, tapi administrasinya. Seolah SOP harus aman dulu, baru pasien,” kata Hilman, Selasa (15/12/2025).
Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus melakukan pembenahan dan meminta partisipasi aktif masyarakat sebagai bagian dari pengawasan pelayanan kesehatan secara berkelanjutan.
Red
