Notification

×

Iklan

Iklan

Inovasi Mahasiswa UB: Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Maggot Bernilai Ekonomis

Jumat, 01 Agustus 2025 | 17.58.00 WIB Last Updated 2025-08-01T10:58:53Z

Inovasi Mahasiswa UB: Ubah Limbah Rumah Tangga Jadi Maggot Bernilai Ekonomis
Pemanfaatan Limbah rumah tangga menjadi budidaya Maggot Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB)

KEDIRI.BERITATANGERANG.CO.ID
– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Kelompok 13 Desa Krecek dari PSDKU Universitas Brawijaya menyelenggarakan pelatihan pemanfaatan limbah rumah tangga melalui budidaya maggot, Sabtu (26/7/2025). Kegiatan yang digelar di Balai Desa Krecek ini diikuti antusias oleh para ibu kader PKK dari berbagai dusun.


Mengusung tema “Berpacu dengan Materi: Pemanfaatan Limbah Rumah Tangga Menjadi Maggot”, pelatihan ini menjadi bagian dari program Teknologi Tepat Guna (TTG) yang digagas oleh tim KKN. Latifatul dan Farhan, dua mahasiswa UB yang menjadi narasumber, menjelaskan bahwa tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan solusi konkret dan berkelanjutan atas persoalan limbah organik rumah tangga.


Materi utama pelatihan berfokus pada budidaya larva lalat Black Soldier Fly (BSF) atau maggot. Serangga ini terbukti efektif mengurai limbah organik seperti sisa sayuran, buah, makanan basi, dan bahan organik lainnya. Selain ramah lingkungan, maggot juga menghasilkan dua produk bernilai: larva sebagai pakan ternak tinggi protein dan residu penguraian yang bermanfaat sebagai pupuk organik.



Pelatihan berlangsung interaktif. Peserta tidak hanya menerima materi, tetapi juga menyaksikan langsung tahapan budidaya maggot mulai dari telur, larva, pupa hingga dewasa. Mereka juga belajar teknik pemeliharaan, pemberian pakan dari limbah fermentasi, serta cara memanen maggot.


Sisa hasil penguraian oleh maggot juga tidak kalah penting. Pupuk yang dihasilkan terbukti mengandung unsur hara utama seperti Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K), yang sangat baik untuk pertumbuhan tanaman. Tim KKN bahkan menampilkan hasil uji coba yang menunjukkan peningkatan kesuburan tanah dan hasil panen setelah menggunakan pupuk ini secara rutin.


“Harapan kami, para ibu PKK bisa mulai menerapkan budidaya maggot di rumah masing-masing. Selain mengurangi limbah, ini juga bisa jadi sumber penghasilan baru dan mendukung ketahanan pangan keluarga,” ujar Farhan.


Kegiatan ini menunjukkan bahwa inovasi sederhana, jika diterapkan dengan pendekatan yang tepat, dapat memberi manfaat besar bagi masyarakat. Tim KKN Universitas Brawijaya berharap inisiatif ini menjadi pemantik gerakan swadaya masyarakat dalam mengelola sampah secara mandiri dan produktif.


Red/Rzl