Notification

×

Iklan

Iklan

Pengalaman Mencium Aspal Gara -Gara Tarik Rem Depan Motor Mendadak

Senin, 07 Juli 2025 | 02.22.00 WIB Last Updated 2025-07-06T19:33:15Z


Pengalaman Mencium Aspal Gara -Gara Tarik Rem Depan Motor Mendadak
Gambar ilustrasi 

TANGERANG BERITATANGERANG.CO.ID
-Mengendarai sepeda motor memang tak hanya soal kecepatan, tapi juga soal keselamatan. Salah satu kesalahan paling umum dan berbahaya yang sering dilakukan pengendara adalah menarik tuas rem depan secara mendadak. Meskipun kelihatannya sepele, kebiasaan ini menyimpan potensi risiko besar yang bisa membahayakan diri sendiri maupun orang lain.


Kenapa rem depan penting, tapi berbahaya jika mendadak?


Perlu diketahui, rem depan punya porsi terbesar dalam menghentikan laju motor. Menurut para mekanik dan instruktur safety riding, sekitar 70–80 persen daya pengereman ada di roda depan. Artinya, rem depan memang sangat efektif untuk memperlambat motor.


Tapi di sisi lain, justru karena daya cengkeramnya sangat besar, menarik rem depan secara mendadak sama saja seperti “menghentikan motor secara paksa”. Hal ini akan menyebabkan:


1. Ban depan selip dan motor kehilangan kendali


Saat rem depan ditarik keras, roda depan bisa langsung terkunci. Ban yang seharusnya berputar untuk menjaga keseimbangan motor jadi berhenti mendadak. Akibatnya, motor bisa tergelincir, terutama di jalan licin, berpasir, atau saat hujan.


2. Terjungkal ke depan


Banyak pengendara yang tidak menyadari bahwa beban motor saat mengerem langsung pindah ke bagian depan. Jika tarikan rem terlalu keras, bagian belakang motor bisa terangkat, dan pengendara terlempar ke depan.


3. Keseimbangan hilang, risiko jatuh lebih besar


Saat roda depan mengunci, stang kemudi pun menjadi kaku. Motor jadi sulit diarahkan, apalagi kalau pengereman dilakukan saat menikung. Hasilnya, motor bisa langsung rebah ke samping atau tergelincir keluar jalur.


4. Kerusakan komponen


Selain risiko jatuh, kebiasaan mengerem mendadak juga bisa merusak komponen motor, seperti kampas rem yang cepat aus, cakram yang cepat panas, hingga ban yang jadi cepat botak.


Pengalaman pribadi yang menjadi pelajaran


Penulis sendir baru baru ini pernah mengalami kejadian serupa,karena panik melihat kendaraan yang tiba-tiba berhenti di depan, refleks langsung menarik rem depan mendadak. Bukannya selamat, motor justru langsung tergelincir, jatuh ke samping, dan penulis terhempas ke aspal. Untungnya hanya luka ringan, tapi pengalaman ini jadi pelajaran mahal, rem depan memang kuat, tapi harus dikendalikan dengan cara yang benar.


Agar terhindar dari risiko di atas, berikut tips mengerem yang disarankan oleh para ahli keselamatan berkendara:


Gunakan dua rem secara bersamaan

Idealnya, rem depan digunakan lebih dominan (sekitar 60–70%), dan rem belakang membantu menahan beban motor (sekitar 30–40%). Jangan hanya mengandalkan satu rem saja.


Tarik tuas rem secara halus dan bertahap

Jangan pernah langsung menarik penuh tuas rem depan. Lakukan pengereman bertahap, agar ban tetap punya traksi dengan jalan.


Kurangi kecepatan lebih awal dengan membiasakan melambat lebih dulu saat mendekati perempatan, zebra cross, atau kondisi jalan yang ramai. Dengan begitu, pengereman tidak perlu mendadak.


Jaga jarak aman dengan kendaraan di depan,semakin cepat laju motor, semakin jauh jarak yang dibutuhkan untuk berhenti total.


Banyak pengendara panik dan langsung menarik rem depan saat kaget. Latihan di tempat sepi bisa membantu membiasakan tangan menarik rem dengan lebih terkontrol.


Kesimpulannya,rem depan memang penting, tapi harus digunakan dengan bijak. Menarik rem depan secara mendadak justru membuka risiko besar: ban selip, motor terjungkal, hingga pengendara terjatuh. Utamakan keselamatan dengan teknik pengereman yang benar: gunakan dua rem bersamaan, tarik tuas rem secara bertahap, dan selalu antisipasi kondisi jalan.


Jadi, yuk mulai sekarang lebih bijak saat mengerem.

Ingat, keselamatan di jalan bukan hanya tanggung jawab pengendara lain, tapi juga tanggung jawab kita sendiri. Mulailah membiasakan teknik pengereman yang benar, latih refleks saat berkendara, dan selalu utamakan keselamatan daripada kecepatan.


Bagikan juga artikel ini ke teman atau keluarga yang sering naik motor, supaya makin banyak yang tahu bahaya menarik rem depan mendadak.

Karena perjalanan pulang dengan selamat selalu lebih penting daripada sampai lebih cepat.



Jfr