Notification

×

Iklan

Iklan

Pemulung dengan Keterbatasan Mental Dihajar Warga di Sepatan Timur, Diduga Mencuri Besi

Kamis, 19 Juni 2025 | 12.48.00 WIB Last Updated 2025-06-19T05:48:02Z

Pemulung dengan Keterbatasan Mental Dihajar Warga di Sepatan Timur, Diduga Mencuri Besi
Pemulung ber keterbatasan Mental dihajar warga di Sepatan Timur 

TANGERANG.BERITATANGERANG CO.ID–
Seorang pemulung dengan keterbatasan mental menjadi korban pengeroyokan di Kampung Kedaung, RT 03/02, Desa Kedaung Barat, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Rabu (18/6/2025) sekitar pukul 07.00 WIB. Ia babak belur dihajar sejumlah warga setelah diduga hendak mencuri besi dari pekarangan rumah warga.


Insiden bermula saat seorang warga bernama Jefri memergoki pria itu tengah mengangkut besi yang ada di sekitar rumahnya. Merasa curiga dan kesal karena mengaku sudah beberapa kali kehilangan barang seperti kloset dan besi GRC, Jefri langsung memukul korban.


Tak lama kemudian, beberapa warga lainnya ikut melakukan kekerasan terhadap pria tersebut.


“Saya dengar suara, pas keluar lihat dia lagi ambil besi. Saya spontan emosi, langsung saya pukul. Dia juga sempat ngaku pernah ambil barang-barang saya yang hilang,” ujar Jefri.


Korban yang sehari-hari dikenal warga sebagai pemulung, ternyata memiliki keterbatasan mental. Hal itu diungkapkan oleh seorang perempuan yang mengaku sebagai ibunya.


“Anak saya memang begitu, ada gangguan mental. Kadang lihat barang di luar dikira tidak kepake. Tapi masa harus dipukuli sampai luka-luka?” ucap sang ibu, warga Kampung Kelor, dengan nada lirih.


Ia juga mengeluhkan sepeda anaknya yang biasa digunakan untuk mencari barang bekas turut dirusak dalam kejadian itu.


Aparat desa setempat seperti ketua RT, kepala dusun, dan linmas (Poldes) akhirnya turun tangan untuk meredam situasi. Warga diminta menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan dan tidak membawanya ke jalur hukum.


Meski begitu, insiden ini memicu keprihatinan. Sejumlah pihak mengecam aksi main hakim sendiri yang masih sering terjadi di tengah masyarakat.


“Sekalipun ada dugaan pencurian, tidak seharusnya warga main pukul. Ada jalur hukum yang bisa ditempuh,” ujar salah satu warga yang menyaksikan kejadian.


Kekerasan terhadap kelompok rentan seperti pemulung dan penyandang disabilitas mental menjadi pengingat pentingnya rasa kemanusiaan dan penegakan hukum yang adil. Aparat kepolisian diminta tetap melakukan penyelidikan untuk mencegah peristiwa serupa di kemudian hari.


Red