![]() |
Potongan Surat yang ditujukan pada PT KMK |
KAB.TANGERANG.BERITATANGERANG.CO.ID – Upaya audiensi warga Talagasari dan Pasir Gadung dengan pihak perusahaan PT KMK Global Sports kembali tak digubris. Surat kedua yang dikirim pada 30 Mei 2025 menyusul surat pertama tertanggal 27 Mei 2025 tak juga mendapat respons. Kekecewaan pun memuncak.
Akbarudin, aktivis muda Desa Talagasari, menyuarakan keresahan warga yang merasa itikad baik mereka justru diabaikan.
“Surat audiensi pertama kami kirim 27 Mei, tidak ada respons. Ini yang kedua. Kami coba jalur terhormat sebagai masyarakat, tapi pihak perusahaan seolah tak sanggup menanggapi keinginan masyarakat yang menyaksikan sendiri persoalan ini,” tegas Akbarudin, Jumat (30/5/2025).
Ia juga menyesalkan sikap diam perusahaan terhadap ajakan dialog dari para tokoh senior desa yang sudah berulang kali disampaikan.
"Keinginan baik para senior kami justru menjadi luka yang terus menganga. Dibiarkan terlalu lama, ini bisa makin sakit," ujarnya.
Aktivis yang dikenal aktif di berbagai kompetisi karate ini menuding PT KMK tidak ksatria.
"Orang mau ajak bicara baik-baik, malah seperti menutup pintu rapat-rapat. Ini bentuk arogansi," tambahnya.
Kekecewaan warga makin membuncah setelah beredar daftar calon karyawan baru yang mayoritas bukan berasal dari Desa Talagasari. Dari sekitar 360 nama, sangat sedikit yang berasal dari desa sekitar pabrik.
"Terakhir, ada list tambahan 26 orang untuk kuota laki-laki yang beredar di grup WhatsApp. Ini menyesatkan publik. Kami yakin Pemdes Talagasari juga dibohongi. Kalau mau jujur, ini bentuk pembohongan publik,” tegasnya.
Menurutnya, masyarakat bukan tidak memahami, namun mereka melihat dan merasakan langsung ketidakadilan yang terjadi.
"Rekrutmen terus berjalan tanpa melibatkan pemdes. Kami hanya ingin berdialog, bukan bicara omong kosong. Perusahaan punya tanggung jawab sosial untuk prioritaskan desa sekitar, bukan yang jauh entah di mana," katanya.
Jika upaya audiensi kedua ini tetap diabaikan, Akbarudin memastikan aksi unjuk rasa akan digelar.
"Kami sudah lakukan semua tahapan. Jika pintu dialog tetap tertutup, ini pilihan pahit. Tapi kami siap. Gasss Kang Uje!" tutupnya.
Red