Notification

×

Iklan


Iklan

Indeks Berita

Fakta Jatuhnya Pesawat Latih di BSD,Sempat Berputar- putar Diudara

Selasa, 21 Mei 2024 | 13.51 WIB Last Updated 2024-05-21T07:08:39Z

Fakta Jatuhnya Pesawat Latih di BSD,Sempat Berputar- putar Diudara

 TANGSEL.BERITATANGERANG.CO.ID- Fakta terkait jatuhnya Pesawat Latih yang jatuh di lapangan Sunburst, Jalan Boulevard BSD Timur, Cilenggang, Serpong, Tangerang Selatan, Minggu (19/5/2024) yang diketahui milik seseorang komunitas Indonesia Flying Club (IFC) mulai terungkap.


Tiga awak pesawat rute Tanjung Lesung-Pondok Cabe bernama Pulu Darmawan (pilot), Suanda (co-pilot), dan Farid Ahmad (teknisi) dinyatakan tewas dalam kecelakaan tersebut.


Saat kejadian salah satu awak pesawat  ditemukan terlempar keluar dari badan pesawat. 

Dari informasi diketahui situasi saat itu hujan dengan intensitas tinggi tengah mengguyur kawasan Serpong dan sekitarnya.


Ketua Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Soerjanto Tjahjono mengungkapkan, penerbangan pesawat Tecnam P2006T dikatakan tengah melakukan penerbangan dalam rangka survei landasan baru di Bandara Salakanagara Tanjung Lesung karena dijadwalkan Indonesia Flying Club sebagai pemilik pesawat akan mengadakan sebuah acara disana.


“Mereka tengah mengadakan survei yang di mana, yang kami dengar, Indonesia Flying Club IFC ini akan punya acara apa, saya enggak tahu, ulang tahun atau apa, ada acara kumpul-kumpul di Tanjung Lesung,” ujar Soerjanto dikutip dari Kompas.com,Senin (20/5/2024). 


“Nah, mereka pada saat itu mencoba airstrip yang ada di Tanjung Lesung itu. Airstrip-nya katanya baru dan pesawat ini uji coba untuk ke sana, untuk landing dan take off  kembali. Terus kemudian kembali ke Pondok Cabe,” ungkap Soerjanto. 


Masih kata Soerjanto pilot sempat menghubungi petugas menara pengawas di Bandara Halim Perdanakusuma dan Cengkareng sebelum akhirnya hilang kontak. 


“Memang kami juga sudah tahu, mereka mengontak terakhir itu, mereka kontak menara kontrol dari Halim,” ujar Soerjanto. “Juga mereka sempat melakukan percakapan dengan menara kontrol dari Cengkareng,” lanjutnya. 


Namun KNKT sebagai lembaga yang menyelidi penyebab pesawat ini jatuh belum mengetahui apa isi percakapan tersebut. Sebelum hilang kontak, awak pesawat juga sempat meminta tolong dengan berteriak “Mayday! Mayday!”.


 Mayday merupakan salah satu sandi di dunia penerbangan yang berarti "tolong aku". Berdasarkan data dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas), pesawat diketahui take off dari Bandara Pondok Cabe sekitar pukul 11.36 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Salakanagara Tanjung Lesung sekitar pukul 13.10 WIB. 


Namun, pesawat sempat hilang kontak pukul 13.43 WIB dalam perjalanan dari Bandara Salakanagara Tanjung Lesung ke Bandara Pondok Cabe sebelum akhirnya jatuh di tepi Lapangan Sunburst. 


Sementara dari keterangan saksi mata yang tak mau disebutkan namanya mengatakan dirinya melihat pesawat berputar diudara lalu menabrak pohon dan akhirnya menghantam tanah. 


" Sepertinya mau mendarat darurat.Suara benturannya mirip suara mobil tabrakan keras sekali" singkatnya.


Red/(Kojak)