Notification

×

Iklan

Iklan

PWI Kota Tangerang Ikuti Tradisi Kirab Pusaka 1 Suro di Pura Mangkunegaran Surakarta

Kamis, 26 Juni 2025 | 23.49.00 WIB Last Updated 2025-06-26T16:49:49Z

PWI Kota Tangerang Ikuti Tradisi Kirab Pusaka 1 Suro di Pura Mangkunegaran Surakarta
PWI Kota Tangerang ikuti Kirab Pusaka Dalem 1 Suro di Pura Mangkunegaran Surakarta 

SURAKARTA.BERITATANGERANG.CO.ID
– Memperingati malam 1 Suro yang sarat makna spiritual dan budaya, masyarakat Jawa rutin menggelar tradisi sakral kirab pusaka. Tahun ini, Pura Mangkunegaran di Surakarta kembali menggelar prosesi Kirab Pusaka Dalem 1 Suro, Kamis malam (26/6/2025), sebagai penanda Tahun Baru Jawa.


Prosesi kirab pusaka merupakan arak-arakan benda-benda pusaka keraton yang diyakini memiliki nilai historis dan spiritual tinggi. Selain sebagai penghormatan terhadap leluhur dan warisan budaya, kirab ini juga menjadi simbol doa untuk keselamatan dan keberkahan di tahun baru.


Ketua PWI Kota Tangerang, Herwanto, bersama jajaran pengurus turut menghadiri kegiatan budaya tersebut. “Kehadiran kami dalam acara ini merupakan bentuk kepedulian terhadap pelestarian budaya, sekaligus memperluas wawasan tentang tradisi leluhur,” ujarnya.


Marsudin, Seksi Keanggotaan PWI Kota Tangerang, menambahkan bahwa mengikuti Kirab Pusaka 1 Suro menjadi pengalaman yang memperkaya pengetahuan tentang adat daerah lain. “Semoga pengalaman ini bermanfaat, bukan hanya bagi saya pribadi, tapi juga rekan-rekan PWI Kota Tangerang,” ujarnya.


Rangkaian acara dimulai pukul 19.00 WIB, dilanjutkan semedi di Pendhapa Ageng pada pukul 00.00 hingga 01.00 WIB, serta ritual “Laku Tapa Bisu” – berjalan kaki tanpa alas, tanpa berbicara, dan tanpa aktivitas lain sebagai simbol refleksi diri dan pelepasan energi lama.


Barisan kirab dipimpin oleh cucuk lampah, sementara pusaka dibawa oleh abdi dalem Mangkunegaran. Rute kirab melintasi Pura Mangkunegaran, Ngarsopuro, Jalan Slamet Riyadi, Jalan Kartini, Jalan R.M. Said, Jalan Teuku Umar, hingga kembali ke Pura.


Acara ini terbuka untuk umum secara gratis. Namun, aturan adat tetap diberlakukan, termasuk pakaian khusus bagi peserta kirab: beskap dan blangkon hitam bagi laki-laki, serta kebaya hitam dan jarik sogan bagi perempuan.


Sejumlah elemen masyarakat, termasuk anggota Pramuka SAKA Bhayangkara, juga tampak mengikuti kirab dengan khidmat. Tradisi ini menjadi momen penting untuk menjaga jati diri budaya dan menyambut tahun baru dengan hati yang bersih.



Red