Notification

×

Iklan

Iklan

Waspada Bronkopneumonia Ancam Anak dan Lansia, Dinkes Kota Tangerang Ingatkan Warga

Rabu, 22 Oktober 2025 | 13.09.00 WIB Last Updated 2025-10-22T06:10:45Z

Waspada Bronkopneumonia Ancam Anak dan Lansia, Dinkes Ingatkan Warga
Ilustrasi pemeriksaan kesehatan 

TANGERANG, BERITATANGERANG.CO.ID
– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tangerang mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap penyakit bronkopneumonia, salah satu infeksi akut yang menyerang jaringan paru-paru dan saluran napas kecil (bronkiolus serta alveolus).


Kepala Dinkes Kota Tangerang, dr. Dini Anggraeni, menjelaskan bahwa penyakit ini bisa menyerang siapa saja, terutama bayi, balita, anak-anak, dan lansia yang memiliki daya tahan tubuh lebih lemah.


“Bronkopneumonia bisa berkembang cepat jika tidak dikenali sejak dini. Karena itu masyarakat perlu waspada, terutama pada anak-anak dan lansia, serta segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan bila muncul gejala,” ujar dr. Dini, Selasa (21/10/25).


Menurutnya, bronkopneumonia disebabkan oleh infeksi mikroorganisme seperti virus, jamur, maupun bakteri yang menular melalui udara (percikan batuk atau bersin) serta permukaan yang terkontaminasi. Menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan perilaku hidup bersih menjadi langkah penting dalam mencegah penularan penyakit ini.


Gejala yang umum muncul antara lain demam tinggi di atas 38°C, menggigil, detak jantung cepat, batuk kering atau berdahak, sesak napas, serta napas cepat. Pada bayi, gejala khas dapat terlihat dari tarikan dinding dada saat bernapas.


Selain itu, penderita juga bisa mengalami sakit kepala, nyeri dada, hilang nafsu makan, mual, muntah, hingga diare dan dehidrasi.


Faktor risiko yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya bronkopneumonia meliputi kurangnya asupan gizi, paparan asap rokok atau polusi udara, lingkungan yang tidak bersih, ventilasi buruk, imunisasi tidak lengkap, serta kepadatan hunian. Penyakit lain seperti campak atau HIV juga dapat memperparah infeksi.


Untuk gejala ringan, penanganan awal bisa dilakukan di rumah dengan memberikan obat sesuai keluhan, konsumsi vitamin, banyak minum air putih, istirahat cukup, dan menjaga kebersihan lingkungan. Namun bila kondisi tidak kunjung membaik, masyarakat diminta segera mendatangi Puskesmas, klinik, atau rumah sakit agar mendapatkan penanganan medis yang tepat.


“Kunci utamanya adalah deteksi dini dan pencegahan. Dengan perilaku hidup bersih, pemberian gizi seimbang, serta imunisasi lengkap, bronkopneumonia dapat dicegah,” tambah dr. Dini.


Ia juga mengingatkan pentingnya Buku KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) sebagai panduan bagi orang tua dalam memantau tumbuh kembang dan kesehatan anak secara berkala.



Red/Jfr